SOP PRAKTIKUM PEMBUATAN
GELATIN DARI TULANG SAPI
Judul
|
SOP Praktikum pembuatan gelatin menggunakan
tulang sapi
|
Ruang lingkup
|
Dalam era industrialisasi
ini, masih banyak bahan dasar yang murah dan mudah didapat yang belum
dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk yang lebih potensial dan berdaya
guna tinggi.
Salah satunya bahan dasar
tersebut adalah tulang sapi yang diperoleh dengan mudah dari rumah potong
hewan. Untuk itu diusahakan dalam meningkatkan penggunaan tulang sapi
tersebut untuk dijadikan gelatin.
Gelatin merupakan protein
sederhana hasil hidrolisis kolagen (komponen tulang dan kulit, terutama pada
jaringan penghubung binatang) yang diperoleh dengan cara hidrolisis asam.
Pembuatan
gelatin melalui proses sesuai dengan bahan dasar yang digunakan. Proses yang digunakan yaitu proses hidrolisis secara asam
dan basa. Pada peneliti pendahulu, pembuatan gelatin dibuat dengan bahan
dasar tulang sapi menggunakan larutan kapur.
Disini kami melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pembuatan gelatin dari tulang sapi dengan
proses hidrolisis secara asam. Dalam proses ini, bahan dasar yang digunakan
adalah tulang sapi yang dicuci, dikeringkan lalu direndam dalam larutan HCl.
|
Tujuan
|
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui viskositas,
warna, kekenyalan dan densitas gelatin pada hidrolisis tulang sapi dengan
menggunakan HCl.
|
Rujukan
|
SOP ini dibuat untuk mahasiswa/i yang ingin mengetahui cara
pembuatan gelatin dari tulang sapi.
|
Alat dan bahan
|
1.Motor penggerak,
2.Pengaduk,
3.Termometer,
4.Labu leher tiga,
5.Penangas,
6.Kondensor
7.Klem holder dan Statif,
8.Beaker glass
|
Cara kerja
|
SOP PRAKTIKUM
PEMBUATAN GELATIN DARI KULIT SAPI
Judul
|
SOP PEMBUATAN GELATIN DARI KULIT SAPI
|
Ruang Lingkup
|
Gelatin merupakan molekul polipeptida dengan
bobot molekul tinggi yang berasal dari kolagen yang merupakan komponen utama
penyusun jaringan hewan (kulit, tulang, dan tendon). Gelatin
umumnya digunakan sebagai bahan pengemulsi dan penstabil sistem emulsi mengingat
kemampuannya dalam berikatan dengan air dan lemak. Produk pangan yang umumnya
diproduksi dengan tambahan gelatin antara lain permen, es krim, jelly, dan
daging kaleng. Kolagen merupakan komponen struktural utama pada serat-serat
jaringan pengikat, berwarna putih dan terdapat di dalam semua jaringan dan
organ hewan dan berperan penting dalam penyusun bentuk tubuh. Pada mamalia,
kolagen terdapat pada kulit, tendon, tulang rawan dan jaringan ikat
lainnya. Prinsip utama dalam
transformasi kolagen menjadi gelatin adalah dengan cara mendenaturasi kolagen
yang terlarut. Denaturasi menggunakan suhu (thermal) dapat dilakukan dengan
cara memanaskan kolagen dalam kondisi netral atau sedikit asam pada suhu
40°C.
Salah satu proses penting dalam pembuatan
gelatin adalah ekstraksi. Proses ekstraksi
termasuk dalam proses utama dikarenakan selama proses ini berlangsung terjadi
denaturasi serat kolagen menjadi gelatin. Perlu dilakukan penelitian tentang
hal-hal yang dapat memaksimalkan proses ekstraksi, penelitian ini menggunakan
metode perendaman (liming) bahan baku kulit sapi dalam kondisi basa
|
Penerapan Metode
|
Gelatin dapat
dibuat dengan berbagai bahan baku antara lain kulit dan tulang sapi, kulit
domba, kulit sapi, dan tulang (ossein). Tipe gelatin yang dihasilkan
dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe A dan tipe B. Gelatin tipe A adalah
gelatin yang dihasilkan melalui proses perendaman asam sedangkan gelatin tipe
B berasal dari perendaman basa.
Proses utama
pembuatan gelatin dibagi dalam tiga tahapan, yaitu persiapan bahan baku
berupa penghilangan komponen non kolagen dengan atau tanpa pengurangan ikatan
antara komponen kolagen, konversi kolagen menjadi gelatin, pemurnian dan
perolehan gelatin dalam bentuk kering. Bahan baku (kulit atau tulang) awalnya
dipotong-potong atau diberikan proses pengecilan ukuran.
Proses
pengapuran (liming) dilakukan untuk melunakkan kulit dan menghilangkan
albumoid bagian luar seperti globulin, mukopolisakarida, albumin, karoten dan
pigmen-pigmen. Metode yang digunakan untuk pemutusan ikatan hidrogen dalam
ekstraksi gelatin yaitu meningkatkan suhu hingga titik penyusutan dicapai dan
merendam kolagen dalam larutan pemutus ikatan hidrogen pada suhu ruang.
Proses ekstraksi dilakukan pada suhu 50oC hingga 100oC.
Cara yang digunakan untuk menghilangkan zat-zat lain yang tidak larut yang
dapat mengurangi kemurnian gelatin adalah dengan melakukan penyaringan.
Filtrasi atau penyaringan larutan koloidal dapat dilakukan dengan pemisahan
secara kimiawi maupun pemisahan dengan penyaring.
|
Tujuan
|
Untuk mempelajari cara membuat gelatin dari kulit sapi
dengan menggunakan metode ekstraksi.
|
Rujukan
|
SOP ini
dibuat untuk mahasiswa yang ingin mengetahui atau mempelajari cara membuat
gelatin dari kulit sapi.
|
Metode
|
Proses ekstraksi kolagen menjadi gelatin dilakukan
secara bertingkat. Ekstraksi yang dilakukan adalah dengan cara mencampur air
dengan kulit sapi dengan perbandingan 1: 2. Campuran air dan kulit sapi
dimasukkan dalame kstraktor kemudian dipanaskan secara bertahap. Metode
ekstraksi yang digunakan adalah metode pertama yang dilakukan dalam lima
tahap dengan suhu dan waktu masing-masing; 55oC-5 jam, 65oC-4
jam, 75oC-3 jam, 85oC-2 jam, dan 95oC-1 jam.
Ekstraksi dilakukan dengan empat perbedaan perbandingan kulit-air; 1:1, 1:2,
1:3, dan 1:4, serta tiga interval agitasi yang berbeda yaitu tiap 10 menit,
20 menit, dan 30 menit, dengan kecepatan serta lama berputar masing-masing 50
rpm dan 3 menit.
|
Bahan dan Peralatan yang Diperlukan
|
Bahan yang
digunakan adalah kulit sapi sisa (kulit split), bahan kimia yang digunakan
antara lain kapur tohor (CaO) untuk proses liming, NH3SO4
untuk netralisasi dan bahan-bahan lain untuk prosedur analisa karakter mutu.
Peralatan yang digunakan dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Peralatan untuk produksi
Terdiri dari drum, alat pemotong kulit, mollen, ekstraktor, filter vakum,
evaporator vakum, chiller, alat ekstrusi, alat pengering, dan blender.
2. Peralatan untuk analisa
Peralatan yang digunakan antara lain desikator, pH meter, chromameter
tipe Minolta CR 300, viscometer, termometer, rheoner RE 3305, dan alat-alat
lainnya yang digunakan pada prosedur analisa karakter mutu.
|
SOP PRAKTIKUM
PEMBUATAN GELATIN DARI KULIT IKAN
Judul
|
Pembuatan
Gelatin Lembaran (Leaves Gelatine) dari Kulit Ikan.
|
Ruang Lingkup Penerapan Metode
|
Gelatin merupakan molekul polipeptida bersifat amfoter yang berasal dari kolagen
yang merupakan protein utama penyusun jaringan hewan (kulit, tulang dan
tendon). Gelatin banyak digunakan dalam industri sebagai bahan tambahan yang
berfungsi sebagai stabilizer dan
emulsifier sehingga
dapat membuat dan mempertahankan sistem emulsi. Dalam industry pangan gelatin dapat berfungsi sebagai
pembentuk gel dan pengental makanan (thickening
and gelling agents for food), pemantap emulsi (stabilizer), pengemulsi (emulsifier), penjemih,
pengikat air dan pelapis (Ward and
Courts). Pada umumnya pemakai akhir gelatin adalah
industri makanan, industri farmasi dan industri fotografi.
|
Tujuan
|
Untuk
melakukan difusi dan pemanfaatan ilmu dan teknologi pembuatan gelatin
lembaran (leaves gelatine) dengan mutu dan karakteristik yang sama
dengan gelatin lembaran impor.
|
Rujukan Metode
|
SOP ini dibuat untuk mahasiswa/i yang ingin mengetahui cara
pembuatan gelatin dari kulit ikan. Adapun langkah pembuatan gelatin dapat dilakukan dengan metode/tahapan
sebagai berikut :
1.
Ekstraksi metode asam
2.
Kulit ikan kakap yang sudah dibersihkan dari duri, daging, sisik dan
sisa daging
3. Direndam dengan asam
sitrat hingga pH 3 sampai swelling
4. Dicuci sampai netral
hingga pH 6-7
5.
Diekstrak dengan aquades 1:2 (b/v) suhu 60°C selama 5 jam
6. Disaring
7. Dihasilkan filtrat
8. Evaporasi
9. Pengeringan
10. Pencetakan
|
Alat
dan
Bahan
|
Alat
:
drum, alat pemotong kulit, mollen, ekstraktor, evaporator vakum,
filter vakum, chiller, alat ekstruksi, pengering. Alat untuk analisa hasil :
pH meter, viscometer, seperangkat alat pengujian lemak, seperangkat alat
pengujian protein, oven pengering dan tanur. Alat produksi di Pilot Plant :
bak pencuci kapasitas 500 kg bahan baku, drum plastik 12 buah untuk
perendaman masing-masing berkapasitas 50 kg bahan baku atau kapasitas 600 kg
bahan baku per 2 jam, tanki ekstraksi berkapasitas 250 kg bahan baku, filter
200 dan 400 mesin berkapasitas 15 liter filtrat per menit, evaporator
kapasitas 500 liter filtrat selama 8 jam, lemari pendingin (chiller) kapasitas
1 ton, pengering 40 m2 luas permukaan pengeringan atau 2.000
lembar gelatin lembaran per 8 jam, plastik sealer pengemas lebar 50
cm, kapasitas 300 kemasan per jam.
Bahan
:
kulit ikan, asam sitrat, Ca(OH), Na2S, air, aquades,
amonium sulfat, asam formiat, pancreol, air, garam dapur dan asam asetat.
|
SOP PRAKTIKUM UJI
KUALITAS GELATIN
Judul
|
Standard Operating Procedure Praktikum Uji Kualitas Gelatin
|
Ruang lingkup penerapan metode
|
Untuk masyarakat dan pelaku industri
khususnya industri pangan
|
Tujuan
|
untuk mengetahui metode ekstraksi gelatin halal dari limbah kulit
ikan tuna, tulang ikan hiu dan kulit ikan pari dengan menggunakan HCl 4 %,
memberikan informasi tentang alternative
pembuatan gelatin halal,
memberikan nilai tambah terhadap limbah
perikanan serta mendapatkan kualitas gelatin terbaik dari bahan baku limbah
perikanan,
menjadi produk yang bernilai tinggi dan
dapat menjadi acuan dan pedoman bagi industri pengolahan tuna, hiu dan pari
dalam memberikan nilai tambah pada limbah industrinya.
|
Rujukan metode
|
Jurnal Ilmiah: Doni Muhammad Irawan, Indra Kristiana, Mahrus Ali
Samudra Aditia
PS Tekn. Hasil Perikanan, Fakultas
Perikanan, Universitas Brawijaya, Malang
|
Bahan dan alat yang diperlukan
|
Kulit ikan pari
Tulang ikan hiu
Oven
|
Cara kerja
|
Kulit ikan tuna dibersihkan dan dipotong
kecil (1,5-2cm)
Direndam HCl 4% selama 24 jam dan 36 jam
Dicuci hingga bersih
Diekstraksi pada suhu 600C dan 800C selama 5
jam
Disaring dan dikeringkan dalam oven, suhu
600C
Lembaran gelatin ditumbuk halus serbuk
gelatin
|