Selasa, 08 Desember 2015

PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT GLOBALISASI



Daftar Isi

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

4.      Mengevaluasi dampak globalisasi.

4.1  Mendeskripsikan proses, aspek, dan dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4.2  Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan Negara Indonesia.

4.3  Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan Negara Indonesia.


1.     Pengertian Globalisasi

            Globalisasi adalah proses yang mendunia.
            Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya system organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti system dan kaidah-kaidah yang sama.
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi adalah fenomena yang menjadikan dunia mengecil dari segi perhubungan manusia.
            Menurut Cendekiawan Barat, globalisasi adalah satu proses kehidupan yang serba luas, tidak terbatas, dan merangkum segala aspek kehidupan.
            Menurut The American Heritage Dictionary, suatu tindakan atau proses menjadikan sesuatu yang mendunia (universal) baik dalam lingkupnya atau aplikasinya.
Secara Literal, globalisasi adalah sebuah perubahan sosial berupa bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan tekhnologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
Menurut Anthony Giddens, globalisasi adalah intensifikasi relasi sosial  sedunia yang menghubungkan lokalitas yang saling berjauhan sedemikian rupa sehingga sejumlah peristiwa sosial dibentuk oleh pristiwa yang terjadi pada jarak bermil-mil.
Menurut Ulrich Beck, globalisasi Deteritorial, artinya batas-batas geografi  ditiadakan atau dianggap tidak lagi berperan dan tidak lagi menentukan dalam perdagangan antarnegara. Globalisasi Transnasionalisme, artinya meniadakan batas-batas geografis antar blok perdagangan, sekarang ini perdagangan dijalankan oleh kekuatan organisasi transnasional yang berskala global seperti WTO, IMF, World Bank. Globalisasi Multilokal dan Translokal, artinya globalisasi mencakup proses menuju hal-hal yang bersifat lokal, dengan globalisasi tidak membunuh yang lokal tetapi merangsang dan memperkuat daya hidup lokalitas.

2.     Proses Globalisasi

Dimulai ketika Vasco da Gama dan Christopher Columbus dari Eropa 500 tahun lalu untuk berdagang, namun hal ini menjadi awal munculnya kehendak menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain (kolonialisme), maka saat itulah sudah mulai tertanam benih-benih yang namanya Globalisasi.  Oleh karena itu globalisasi merupakan kelanjutan dari kolonialisme.  Era Kolonialisme juga merupakan  era perkembangan paham kapitalisme di Eropa.  Paham kapitalisme dikembangkan oleh Adam Smith, Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa.  Ciri-ciri kapitalisme adalah : 1) Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki individu. 2) barang dan jasa diperdagangkan dipasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif, 3) modal baik berupa uang atau dalam bentuk kekayaan lainnya diinvestasikan keberbagai usaha untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Proses berikutnya dilanjutkan dengan Era Pembangunan, yang ditandai dengan penekanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang berpusat pada negara sendiri.  Ketika era pembangunan mengalami krisis maka dunia masuk pada era baru yaitu globalisasi.  Pada era globalisasi ini negara-negara didorong untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi global.  Faktor utamanya bukan lagi negara sebagai mana di era pembangunan, melainkan perusahaan-perusahaan transnasional dan bank-bank transnasional.

3.     Aspek Globalisasi

a)      Globalisasi Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi yang didukung tekhnologi canggih semakin efisien dan efektif.  Contoh : Telepon, Radio, Televisi, Internet dapat mengatasi jarak jauh menjadi dekat,dapat digunakan berkomunikasi antar warga suatu negara dengan warga negara lain yang saling berjauhan. Barang yang ditawarkan lewat televisi dankoran lebih mudah dikenal konsumen.  Industri wisata suatu negara ditawarkan lewat media massa sehingga meningkatkan arus wisatawan, pernyataan seseorang dengan cepat dapat disiarkan lewat radio, Tv , koran dan internet.
b)     Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi merupakan pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa kedalam sistem ekonomi global baik yang menyangkut pasokan, permintaan transportasi, tenaga kerja, bahan mentah, distribusi serta pemasaran.  Globalisasi ekonomi menghendaki persaingan bebas melalui mekanisme pasar sehingga mekanisme pasar itulah yang menentukan apakah produk dari sebuah negara dapat bersaing atau tidak.  Pola ekonomi global inilah yang memunculkan  neoliberalisme.  Pasar dikuasai negara maju dan negara miskin semakin terpinggirkan sehingga menimbulkan kesenjangan ekonomi.  Oleh karena itu globalisasi ekonomi  jauh dari keadilan sosial, serta jauh dari kesejahteraan rakyat baik secara nasional maupun internasional.
c)      Globalisasi Hukum
Globalisasi adalah  mengaburkan batas-batas kenegaraan dibidang hukum sehingga tidakada lagi negara yang dapat mengklaim bahwa ia menganut sistem hokum nasional secara absolut.  Kini telah terjadi saling mempengaruhi antar sistem hukum, termasuk Indonesia. Contoh  Adanya aspirasi masyarakat yang menghendaki adanya perubahan dan keadilan.
d)     Globalisasi Politik
Globalisasi politik menyangkut isu demokratisasi dan hak asasi manusia.  Kesadaran warganegara diberbagai belahan dunia untuk berartisipasi di bidang politik semakin meningkat, demikian halnya dengan HAM yaitu kemampuan dan kesadaran untuk menghargai HAM dan menegakkannya semakin tumbuh dimana-mana.
e)      Globalisasi Ilmu Pengetahuan
Masa depan adalah peradaban yang didominasi ilmu pengetahuan.  IPTEK menjadi sumber kekuatan untuk mewujudkan kemakmuran.  Globalisasi IPTEK memunculkan kesadaran pentingnya pemamfaatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk mengolah potensi alam untuk kemaslahatan hidup orang banyak.  Seperti rekayasa genetika, kloning, perkembangan komputer, dll.
f)       Globalisasi Budaya
Globalisasi budaya melalui Tv, film, musik menyebabkan pertemuan budaya-budaya dari berbagai Negara yang dapat menyebabkan  fusi atau peleburan menjadi budaya baru yang produktif. Globalisasi dapat membantu menegakkan kembali asal ususl etnis,membangkitkan tradisi dan landasan-landasan religius.  Tetapi globalisasi budaya juga dapat menimbulkan berbagai gaya hidup permisif yaitu  gaya hidup yang tidak perduli pada nilai moral dan etika.
g)      Globalisasi Agama
Globalisasi dapat menyentuh agama-agama, terutama yang berkaitan dengan norma, nilai, dan makna agama. Di satu sisi dengan kemajuan informasi dan telekomunikasi dapat berakibat positif bagi agama-agama, misalnya, penyiaran nilai-nilai agama dan sebaliknya menyiarkan jauh dari nilai keagamaan serta dapat menimbulkan singkretisme atau mencari alternatif kepercayaan lainnya yang mereka yakini.

4.     Dampak Globalisasi

Dampak Positif :
1)      Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
2)      Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
3)      Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak Negatif :
1)      Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
2)      Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
3)      Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
4)      Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

5.     Pengaruh Globalisasi

Pengaruh Positif Globalisasi :
a)      Pengaruh Dari Aspek Politik.
Pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat
b)     Pengaruh Dari Aspek Ekonomi.
Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa. Juga masyarakat mengenal kemajuanteknologi, serta pusat perbelanjaan yang modern mempermudah masyarakat untuk memperoleh barang yang dibutuhkannya.
c)      Pengaruh Dari Aspek Sosial Budaya
Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
d)     Pengaruh Dari Aspek Teknologi dan Komunikasi
Adanya kemajuan di bidang teknologi dan komunikasi menjadikan hidup manusia menjadi lebih mudah. Orang yang ketika dahulu hendak pergi ke suatu tampat yang jauh membutuhkan waktu lama, sekarang dengan waktu yang singkat kita bisa pergi keluar negeri.
Pengaruh Negatif Globalisasi :
a)      Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
b)     Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll).
c)      membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
d)     Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
e)      Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
f)       Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
g)      Terjadinya kesenjangan ekonomi sebagai akibat kekalahan berkompetisi dalam penguasaan teknologi.
h)     Negara-negara yang kuat ekonominya akan bersekongkol dalam rangka mencari keuntungan sebesar-besarnya. hal ini seringkali merugikan negara-negara miskin yang ketahanan ekonominya lemah.
i)        Timbulnya fanatisme, etnis, dan agama sebagai upaya untuk menunjukkan kehadirannya melalui berbagai forum dan organisasi.
j)       Makin menurunnya sumber daya alam yang vital seperti air, hutan, dan terjadinya pencemaran global.
k)     Keguncangan budaya, yaitu guncangan jiwa seseorang sebagai akibat belum adanya kesiapan menerima kebudayaan asing yang datangsecara tiba-tiba.

6.     Sikap Terhadap Pengaruh Globalisasi

No
Sisi Positif Globalisasi
Sisi Negatif Globalisasi

1

Liberalisasi barang , jasa dan komoditi lainnya memberikan peluang bagi Indonesia untuk ikut bersaing merebut pasar perdagangan luar negeri terutama hasilpertanian,tekstil dan baha tambang.
Bidang jasa indonesia punya peluang untuk menarik wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam, budaya tradisional yang beraneka ragam.

-Arus masuk perdagangan luar negeri menyebabkan defisit perdagangan nasional.
-Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
-Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.

2

Ada kecendrungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke Negara-negara sedang  berkembang dengan tujuan keuntungan geografis (bahan baku, areal luas, tenaga kerja murah).  Indonesia  memiliki peluang untuk dipilih menjadi tempat baru perusahaan itu.

-perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra perusahaan luar negeri.  Akibatnya industri dalam negeri sulit berkembang.
-Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
-Bila perusahaan asing tersebut nantinya pindah atau pulang kampung maka akan terjadi pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran.

3

Kecendrungan global terbatasnya investasi langsung luar negeri akan memberipeluang bagi pasar modal Indonesia seperti BEJ (Bursa Efek Jakarta) untukmeningkatkan transaksinya tanpa saingan investor asing.

-Perkembangan perusahaan nasional mejadi lambat karena investasinya lebih banyak malalui bursa efek dari pada mendirikan perusahaan baru.

4

Peredaran uang secara langsung dan tanpa batas negara memiliki aspek positif, antara lain para pengusaha dapat melakukan transaksi tanpa batas ruang dan waktu, memberikan peluang bank Indonesia untuk berebut peluang jasa layanan kartu kredit,transferantar bank, ATM dll.

-Maraknya kejahatan pembobolan rekening bank melaui jaringan online.
-Banyaknya pemalsuan  mata uang baik rupiah maupun asing.

5

Kebebasan gerak para pekerja yang semakin menggelobal memberikan kesempatan pekerja dari Indonesia  untuk memperoleh pekerjaan  di perusahaan asing baik di dalam negeri atau luar negeri.

-Maraknya pekerja illegal.
-banyaknya pelanggaran HAM terhadap TKI di luar negeri.


6

Kecenderungan melemahnya kedaulatan Negara justru dapat dipakai sebagai alat uji empiris terhadap pemerintah RI sejauh mana pemerintah dapat melakukan lobi diplomatik untuk menyeimbangkan kekuatan dengan iplom luar dan maju.

-Gagalnya berbagai program pembangunan nasional karena pemerintah harus memenuhi tuntutan lembaga internasional atau pemilik modal dari luar negeri.
-Maraknya demonstrasi yang berakhir rusuh.

7

Meski organisasi internasional seperti Bank Dunia, WTO, IMF menunjukkan kecendrungan sangat berkuasa dalam hubungan internasional, namun sisi positifnya adalah memberi  peluang pada menteri ekonomi dan keuangan dan perwakilan diluar negeri untuk melakukan lobi diplomatik untuk menemukan jalan keluar dalam penyelesaian persoalan ekonomi Indonesia.

-Melemahnya posisi tawar-menawar dalam proses dilomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia.
-munculnya rasa ketidak adilan global yang berpengaruh pada sikap apatis dalam pergaulan Internasional.

8

Distribusi citra (image) dan informasi global terutama malalui media elektronik seperti TV, Video dan Internet memberikan sikap positif :
1) Menjadi sarana pendidikan  bagi orang Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
2) Memudahkan memperoleh barang-barang manufaktur berkat citra global.

-Munculnya sikap materialistis, gaya hidup konsumtif dan mentalitas instan.

-Maraknya pornografi dan pornoaksi.
-Melemahnya nilai luhur bangsa.

9

Globalisasi turisme internasional memberikan sumbangan positif seperti menambah lapangan kerja baru agen perjalanan, meningkatkan pendapatan hotel, transportasi,dll

-Maraknya penyelundupan obat terlarang.
-Maraknya penyakit masyarakat seperti (prostitusi, perdagangan wanita,kawin kontrak).
-Berkembangnya penyakit menular seperti HIV-AIDS, flu Babi.

7.     Implikasi Globalisasi

a)      Menghapus berbagai jenis subsidi untuk rakyat, sikap ini bukanlah arif dan bijak sebab hanya untuk kepentingan Negara-negara pemberi hutang.  Apalagi hal itu dilakukan dimana rakyat Indonesia sedang bergulat melawan krisis ekonomi.  Ironisnya Negara kreditur atau pemberi hutang memberikan subsidi besar-besaran terhadap rakyatnya dalam berbagai sector kehidupan padahal kondisi ekonomi rakyat dari negar G -8 sangat stabil.
b)     Meliberalisasi keuangan, kebijakan pemerintah yang meliberalisasi keuangan pada tahun 1997 ternyata telah mengakibatkan terpuruknya ekonomi Indonesia ke dasar yang paling dalam.  Liberalisasi ini adalah suatu kesepakatan untuk  menggunakan dolar Amerika sebagai nilai kurs Indonesia.  Awlanya nulai 1 dolar Rp 2.500,00 melonjak menjadi Rp 19.000,00, lonjakan ini jelas menguntungkan pemilik dolar dan disisi lain memperburuk kondisi ekonomi Indonesia.  Sebab melonjak nilai hutang luar negeri, harga barang inpor melonjak. Kita harus belajar dari Negara RRC yang tidak mengkurs atau meliberalisasi mata uangnya, walaupun mendapat tekanan dari Negara G-8 terutama Amerika Serikat.  RRC tidak terkena dampak krisis ekonomi tahun 1997 bahkan barang-barang dari RRC diminati pasar dunia yag sedang krisis karena harganya sangat murah sebab biaya produksinya murah Karena mata uangnya tidak dukurskan sehingga nilai tukarnya menjadi murah dalam perdagangan internasional.
c)      Meliberalisasi perbankan, kebijakan ini semakin memperparah perekonomian nasional.  Karena modal masyarakat dapat saja dimasukkan ke bank asing, sebab adanyakemudahan bank asing untuk beroperasi dan menawarkan suku bungan yang tinggi sehingga bank – bank nasional bersaing ketat, dan bank nasional sering dipakai sebagai pundi-pundi para pengusaha dan pejabat Negara untuk menarik keuntungan.  Akibatnya bank-bank nasional sering mengalami kerugian dan sering dibobol.  Oleh nsebab itu kerugian bank sering ditutup oleh BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang mencapai nilai triliunan rupiah.
d)     Melakukan Privatisasi BUMN, adalah kebijakan untuk menjual sebagian atau seluruhnya  saham BUMN kepada pihak swasta dengan alasan adanya korupsi dan salah pengelolaan terhadap BUMN tersebut, sehingga mengalami kerugian terus menerus, maka untuk mengatasi hal tersebut pemerintah mengadakan privatisasi atau menswatanisasikan BUMN tersebut.
e)      Perumus kebijakan di tingkat nasional, yaitu peningkatan srategi dan langkah-langkah operasional untuk menciptakan iklim yang menguntungkan dunia usaha,aparat, penegak hukum dll.
f)       Pelaku ekonomi, Daya saing makin banyak maka perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan  pasar bagi hasil produksi nasional.
g)      Pemerintah,  dapat memainkan peran sebagai  fasilitator, bimbingan, kepada cendekiawan dan tenaga ahli untuk meningkatkan daya saing dalam kancah internasional.
h)     Bagi dunia Usaha, harus lebih jeli mempelajari peluang yang ada di pasar danmenigkatkan produksi dan daya saing perusahaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar